Rabu, 22 Januari 2014

SUMPAH PEMUDA



Sumpah Pemuda

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Peserta Kongres Pemuda II
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua[1] yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta), Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".

Isi

Berikut ini adalah bunyi "Sumpah Pemuda" sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda[2]. Penulisan menggunakan ejaan van Ophuysen.
Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Rumusan Kongres

Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. [3] Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.[4]


Catatan kaki

  1. ^ Naskah Sumpah Pemuda Dimanipulasi ? Artikel di blog strategi-militer.blogspot.com, salinan dari artikel di jurnas.co (tidak diketahui tanggal). 27 Oktober 2012. Diakses 28 Oktober 2013.
  2. ^ Museum Sumpah Pemuda
  3. ^ Sugondo Djojopusito: Ke Arah Kongres Pemuda II, Media Muda Tahun I No. 6 & 7, halaman 9-11.
  4. ^ Secarik Kertas untuk Indonesia, Majalah Tempo, 27 Oktober 2008

Pranala luar

Lihat pula

Minggu, 19 Januari 2014

Pemeliharaan Ikan KOI

KOI - ya, ikan ini namanya ikan koi, mempunyai warna yang sangat khas, biasanya terdiri dari warna merah dan putih yang di dominasi merah terang. Tetapi banyak juga warna yang lainnya. 
Nii saya mempunyai  gambar ikan KOI peliharaan saya sendiri.. cekidot!!!

nii Ikan KOI saya,, walaupun ada kometnya tapi gpp, 'NICE SHOT'
tapi masih sedikit ini...
ini saya membuat di depan rumah say.. yaaa walaupun gak besar tp jadi perhatian ini...
... saya akan share berbagai spesies ikan KOI

koi doitsu showa, yaitu jenis koi yang memiliki corak warna merah dan putih dengan warna dasar hitam. berdasarkan fisiknya koi jenis ini Koi dengan sisik hanya dibagian punggung sisinya.
koi hikari, adalah koi metalik atau silver yang berwarna tunggal, koi ini jarang ditemukan di setiap penjualan bisa dibilang sangat langka.

 koi kingirin, yaitu koi jenis yg memiliki warna perak dan warna hitam berselimutkan warna emas dibadannya.

koi kohaku, yaitu jenis ikan koi yang memiliki corak berwarna merah dengan warna putih sebagai dasarnya.
koi sanke, yaitu koi yang bercorak warna hitam diatas warna putih atau warna dasarnya putih.

Ikan ini banyak diminati oleh penggemar ikan hias karena harga yang ekonomis tetapi mempunyai sisik yang sangat cantik dan beragam. Apakah ikan ini tidak cepat mati? Yap, tapi semua tergantung sama kamu, bagaimana cara kamu merawatnya saja. Tapi bagaimana cara memilih ikan yang baik? Berikut tipsnya:


  1. Bentuk Tubuh
    Pilih koi dengan bentuk tubuh ideal. Perhatikan perbandingan antara tmggi tubuh dan panjang tubuh. Idealnya, perbandingan tersebut adalah 1: 2, 3-3. Pilih juga yang bentuk tubuhnya bulatmemanjang dan tidak terlampau gemuk.

    Jika dilihat dan atas, garis punggungnya tampak lurus alias tidak melengkung.

    Pilih koi dengan gaya berenang yang tenang dan seimbang. Gerakan
    yang seimbang dipengaruhi oleh posisi sirip, yang simetris berpasangan.
    Koi yang bergaris tubuh seimbang, di kalangan hobiis koi dikatakan
    memiliki jitai yang baik.

    Sirip dada dan sirip perut harus sama besar. Sementara itu, ukuran sirip punggung dan sirip ekor harus proporsional dengan tinggi dan panjang tubuh.

    Bentuk kepala, mata, mulut, dan insang harus proporsional atau serasi. Perhatikan juga bentuk hidungnya. Jangan pilih yang terlampau mancung atau terlampau masuk hingga tenggelam di dalam timbunan daging. jika hidung tampak terbuka, kemungkinan besar koi tersebut pernah mengalami sakit pada insang.

  2. Warna dan Pola
    asdasd Pilih warna yang cemerlang dan kontras. Demikian juga pola warnanya, harus memiliki batas yang jelas. Contohnya, warna merah pada kohaku harus benar-benar cemerlang dan tampak cerah, Sementara itu warna putihnya harus seputih salju, tidak kekuningan atau tidak memiliki bercak warna lain.
    Pertemuan antara warna merah dan putih harus berbatas tajam, tidak ada gradasi atau bayangan warna merah. Terjadinya gradasi warna sering dijumpai pada koi lokal. Contohnya, seekor koi tidak layak disebut sebagai tancho kohaku jika hiasan berupa bulatan merah di kepalanya melebar ke mata, hidung, atau ke punggung. Koi semacam itu hanya disebut kohaku. Sementara itu, seekor koi baru diakui sebagai jenis ogon jika tidak ada warna lain setitik pun pada warna platinum metaliknya.

  3. Kesehatan
    Hindari memilih koi yang tampak lesu, gerakan renangnya lamban dan tidak seimbang, atau banyak berdiam di dasar kolam.
    Insang yang bergerak cepat menandakan ikan sedang mengalami kesulitan bernapas. Sebaiknya koi tersebut tidak dipilih karena kondisinya tidak sehat.

    Pilih koi yang bersirip tegak. Artinya, sirip tersebut tidak jatuh terkulai.

    Hindari koi yang selalu menyendiri atau menjauhi teman-temannya. Perilaku tersebut bisa dianggap sebagai naluri koi agar tidak menularkan penyakit kepada teman-temannya. 

    Walaupun warnanya cerah dan memenuhi persyaratan sebagai koi yang berkualitas, sebaiknya tidak mengambil risiko dengan membeli koi yang mengalami berbagai gejala seperti di atas. Sebab, kalaupun bisa disembuhkan, ada kemungkinan koi akan mengalami cacat fisik atau pertumbuhannya tidak sempurna.

Menjaga ikan atau hewan piaraan lainnya memang gampang-gampang susah. Tetapi kesalahan fatal manusia adalah cara merawatnya yang terlalu menyepelekan, sehingga berujung kematian pada hewan piaraan / ternak, tak terkecuali Ikan Koi ini. Bagaimana cara merawat Ikan Koi dengan benar? Berikut beberapa cara merawat Ikan dengan benar setelah bagaimana memilih ikan yang terbaik.

  1. Pertama, perhatikan sirkulasi air. Hal ini merupakan hal utama untuk diperhatikan, karena ikan koi harus berada dilingkungan yang airnya selalu bersih. Jika sirkulasi air ini terganggu, maka akan berdampak pada kesehatan ikan koi itu sendiri, seperti stres atau warna yang semakin pudar yang kurang sesuai harapan kita.

  2. Kedua, filter air. Digunakan untuk menyaring semua kotoran yang ada agar tidak masuk ke dalam kolam. Karena dengan adanya kotoran di dalam kolam selain mengganggu pemandangan juga dikhawatirkan membawa dampat penyakit.

  3. Ketiga, ornamen kolam. Keindahan koi terlihat pada sisiknya, sehingga ornamen kolam harus dibuat dengan model yang tidak menimbulkan resiko kerusakan pada sisik, seperti tergesek.

  4. Keempat, pompa air. Pilihlah pompa air yang memiliki supply air tidak terlalu besar, sehingga tekanan air yang dihasilkan tidak terlalu deras yang bisa menyebabkan ikan koi tidak besa bergerak bebas.